Sesak. Tempat itu sudah sesak, tak ada lagi ruang kosong disana. Segala bentuk rasa, ia simpan rapat-rapat. Sesekali ia membuka pintunya agar tak pengap. Agar sehat, katanya.
Penuh emosi, itulah dia sekarang. Entah sejak kapan ia mulai berubah seperti ini. Yang kutahu, emosinya tertahan. Tak jarang ia sering beradu mulut dengan kawan bahkan lawan.
Apakah dia bosan ? Kurasa.
Mungkin ia butuh piknik. Butuh refreshing. Butuh vitamin sea.
Istighfar, barangkali syaithan sedang asik mengusilimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar